WELCOME IN Miza Blog !!!
Comitment - Piety - Knowledge - Integrity -Innovative

Senin, 25 April 2011

SMS GATEWAY SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF MENGAKSES SISTEM INFORMASI AKADEMIK

SMS GATEWAY SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF MENGAKSES SISTEM INFORMASI AKADEMIK
Penggunaan teknologi informasi yang menunjang kegiatan belajar mengajar saat ini telah menjadi suatu kebutuhan pada sebuah institusi pendidikan. Keberhasilan dalam pengelolaan institusi sangat dipengaruhi oleh ketersediaan informasi yang tepat dan akurat dalam upaya memperolah peluang sekaligus menopang keunggulan kompetitifnya.
Salah satu kegiatan penting dalam pengelolaan institusi pendidikan adalah proses administrasi akademik, karena pada prakteknya hampir melibatkan semua elemen institusi dan sejumlah besar berkas-berkas informasi. Sehingga apa yang selama ini dilakukan secara konvensional dan manual telah mulai terasa kelemahan dan kekurangannya. Oleh sebab itu penggunaan sistem informasi akademik yang terkomputerisasi dan terintegrasi telah menjadi satu solusi dalam proses administrasi.
Universitas-universitas dalam menghadapi kondisi persaingan global juga telah mulai menerapkan langkah-langkah strategis, terutama dalam hal penggunaan teknologi informasi untuk mendukung proses pendidikannya. Hal ini ditandai dengan telah terbangunnya jaringan intranet kampus dan sistem informasi akadamik (SIAKAD) yang mendukung proses belajar mengajar di lingkungan kampus.
SMS atau short Messaging Services merupakan salah satu media yang paling banyak digunakan sekarang ini dikarenakan murah dan prosesnya cepat, dan langsung kepada tujuan. Adapun jasa atau servis yang menggunakan SMS antara lain adalah perbankan, seperti SMS banking. Kita hanya tinggal mengirim SMS untuk mengetahui saldo tabungan. Contact Center, yang memanfaatkan SMS untuk meningkatkan servis level kepada pelanggannya. Pada industri, seperti pemanfaatan SMS pada aplikasi GPS, yang dapat memonitor posisi langsung ke handphone si pengguna. Di pabrik yang memanfaatkan SMS sebagai alerting program dari mesin pabrik bila sewaktu-waktu mengalami kerusakan. Pada industri IT, data center yang memanfaatkan SMS untuk mengawasi kinerja dari server. Serta masih banyak lagi jasa dan industri yang menggunakan media ini.
A. Rumusan Masalah
Bagaimana mengimplementasikan SMS Gateway dan mengintegrasikan dengan Sistem Informasi Akademik sehingga dapat menjadi alternatif bagi mahasiswa untuk mengakses informasi akademiknya.
B. Batasan Masalah
Dalam penulisannya, pembahasan skripsi dibatasi pada :
  • Aplikasi SM-SIAKAD dibuat dengan Visual Basic dan Oracle sebagai basis datanya,
  • Metode pengembangan yang digunakan adalah RUP (Rational Unified Process),
  • Aplikasi SM-SIAKAD dibuat dari requitement dasar dari Aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIAKAD)
C. Tujuan
Membuat aplikasi SMS Gateway yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) .
D. Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh adalah:
  1. Terciptanya aplikasi SMS Gateway yang terkoneksi dengan server database Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) .
  2. Dapat memberikan alternatif bagi mahasiswa dalam mengakses Sistem Informasi Akademik (SIAKAD).
  3. Melalui SM-SIAKAD mahasiswa dapat melakukan pengisisan KRS dan pengambilan Informasi akademik dengan mudah dan cepat.
E. Short Message Service (SMS)
Short Message Service (SMS) merupakan sebuah layanan yang banyak diaplikasikan pada system komunikasi tanpa kabel, memungkinkan dilakukannya pengiriman pesan dalam bentuk alphanumeric antara terminal pelanggan atau antara terminal pelanggan dengan sitem eksternal seperti email, paging, voice mail, dan lain-lain [Gunawan, 2003]. Isu SMS pertama kali muncul di belahan Benua Eropa pada sekitar tahun 1991 bersama sebuah teknologi komunikasi wireless yang saat ini cukup banyak penggunaannya, yaitu Global System for Mobile Communication (GSM).
1. Arsitektur dan Elemen Jaringan SMS
Layanan SMS dibangun dari berbagai entitas yang saling terkait dan mempunyai fungsi dan tugas masing-masing. Entitas dalam jaringan SMS ini disebut juga elemen jaringan SMS.
2. Komunikasi Antar Elemen Jaringan SMS
Elemen utama dalam jaringan SMS adalah SMSC, dimana di dalamnya terdapat berbagai proses pengolahan short message. Prinsip kerja sebuah SMSC adalah store and forward. Dengan prinsip ini, seluruh short message yang masuk akan langsung ditampung tanpa melihat status tujuan apakah ada atau tidak. Penyampaian ke tujuan akan dilakukan kemudian dengan terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan dengan meng-query entitas-entitas yang terlibat.
3. Mengirim dan Menerima SMS
Ada dua mode untuk mengirim dan menerima SMS, Yaitu mode text dan mode PDU (protocol data Unit). Akan tetapi, sistem mode teks tidak didukung oleh semua operator GSM maupun terminal.
1). Text Mode
Mode ini adalah cara termudah untuk mengirim pesan. Pada mode teks pesan yang kita kirim tidak dilakukan konversi. Sesungguhnya, mode teks adalah hasil enkode yang direpresentasikan dalam format PDU. Kelemahannya, kita tidak dapat menyisipkan gambar dan nada dering kedalam pesan yang akan dikirim serta terbatasnya tipe encoding.
2). PDU (Protocol Data Unit) Mode
PDU Mode adalah format message dalam heksadesimal octet dengan panjang mencapai 160 (7 bit default alphabet). Kelebihan menggunakan mode PDU adalah kita dapat melakukan encoding sendiri yang tentunya harus pula didukung oleh hardware dan operator GSM.
F. SMS Gateway
SMS pada awalnya didesain untuk pertukaran message yang berukuran kecil, terutama digunakan untuk keperluan notifikasi dan paging baik numerik maupun alphanumerik. Akan tetapi, dengan perkembangan pesat SMS, kemudian bermunculan berbagai jenis aplikasi yang memanfaatkan fasilitas SMS. Sifat perangkat SMS yang Mobile dan dapat mengirimkan informasi dari mana saja selama masih dalam cakupan layanan operator, memunculkan aplikasi lapangan di mana informasi-informasi pendek dikirimkan kepada pusat pengolahan informasi.
G. Oracle
Perusahaan oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer, Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (chief Executive Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini.
Perusahaan Oracle mengeluarkan empat family oracle database :
  1. Edisi Personal – terbatas untuk dipakai oleh satu pemakai dan satu komputer saja
  2. Edisi Standard – untuk database kecil/menengah dengan sejumlah pemakai bersama. Sering juga disebut edisi Work-group
  3. Edisi Enterprise – untuk dipakai pada jaringan berskala besar dengan jumlah pemakai yang sangat banyak mendukung fitur-fitur lanjutan seperti data warehousing dan lain-lain.
  4. Edisi Lite – untuk digunakan pada komputer laptop. Edisi ini berbeda dengan edisi lainnya dan didesain khusus untuk pemakaian memori dan harddisk berkapasitas kecil yang dimiliki oleh komputer laptop atau notebook.
Oracle menggunakan layanan Oracle Net untuk memungkinkan hubungan aplikasi client-server ke oracle database. Oracle Net mendukung hubungan jaringan dengan protocol TCP/IP. Layanan Oracle Net bekerja sebagai perantara untuk memungkinkan Oracle Client akses ke oracle database server.
Hubungan langsung antara client ke server ini disebut juga arsitektur “Two-Tier”. Oracle Net mempunyai tiga fungsi :
  • Connection Action (Aksi Koneksi)
  • Data Transmission (pengiriman Data)
  • Exception handling operation (Pengaturan perkecualian)
Connection Action (Aksi Koneksi) adalah tahap dimana hubungan antara client dan server akan dibina. Pada mulanya client akan mengajukan permohonan untuk mengadakan koneksi dengan Oracle database server. Aplikasi client harus menyediakan nama pemakai (user name), password, dan nama net service.
Oracle Net Listener atau secara singkat disebut listener adalah komponen Oracle Net yang berfungsi untuk mendengarkan permohonan client untuk mengadakan koneksi. Listener tersebut di konfigurasikan dengan alamat protokol. Jika client juga di konfigurasikan dengan alamat protokol yang sama, client tersebut dapat mengajukan permohonan untuk berhubungan ke listener tersebut. Setelah hubungan terbina, client dan oracle database server berkomunikasi secara langsung.
H. Pengembangan Software
1. Sebab Utama Masalah Pengembangan Software
Meskipun kegagalan pada tiap proyek berbeda-beda, akan tetapi pada umumnya disebabkan oleh kombinasi sebab utama sebagai berikut :
a. Tidak adanya manajemen requirement yang khusus
b. Komunikasi yang tidak tepat dan meragukan
c. Arsitektur yang rapuh
d. Kompleksitas masalah yang kian berat
e. Requirement, perancangan dan implementasi yang tidak terdeteksi ketidakkonsistenannya.
f. Testing yang kurang mencukupi
g. Kegagalan mengurangi resiko
h. Perubahan yang tidak terkontrol
i. Otomatisasi yang kurang
Jika sebab utama diatas bisa ditangani dengan baik, tidak hanya gejala saja yang bisa diatasi, akan tetapi juga bisa mengubah keadaan ke posisi yang lebih baik untuk mengembangkan dan memelihara software yang berkualitas yang bisa diprediksi dan bisa diulangi [Munawar, 2005].
2. Pengembangan Software dengan Rational Unified Process (RUP)
Pengembangan software secara klasik mengikuti siklus air terjun secara berulang-ulang sebagaimana diilustrasikan pada gambar 7, masalah mendasar pada pendekatan ini adalah adanya resiko terhadap waktu yang akan membutuhkan biaya tinggi untuk membetulkan kesalahan yang terjadi pada proses awal. Proses berurutan juga menjadi kendala yang lain, karena bila salah satu bagian telat maka akan berpengaruh terhadap keseluruhan proyek. Dampak lebih jauh jelas akan memperbesar biaya proyek.
Pendekatan lain yang popular untuk menguasai persoalan pada model air terjun diatas dikemukakan oleh Barry Boem pada tahun 1986 yang lebih dikenal dengan model Spiral. Model Spiral ini mendeskripsikan bagaimana sebuah produk berkembang kebentuk versi baru dan bagaimana sebuah versi dikembangkan secara incremental dari mulai prototipe ke produk jadi.
Perbaikan dari model spiral adalah dengan pendekatan Rational Unified Process (RUP) atau biasa disebut proses iterative dan incremental. Dengan model ini, identifikasi resiko pada proyek dipaksa untuk muncul pada fase-fase awal siklus, agar bisa dilakukan antisipasi secara tepat waktu dan efisien. Dengan pendekatan ini pengembang dipaksa untuk menyelesaikan pekerjaannya dalam waktu yang bisa diprediksikan serta bisa dilakukan pengulangan atas pekerjaan tersebut.
Metode Pengembangan RUP berorientasi pada fase, inkrementasi, dan proses iterasi. Adapun kelebihan RUP adalah adaptif terhadap derajat kompleksitas sistem yang sedang dikembangkan.
Pendekatan secara inkremental (incremental) dilakukan ditiap fase dengan tujuan meningkatkan kualitas produk, misal dengan adanya penambahan fitur dan fungsi pada suatu produk. Pada pendekatan ini, fungsi dasar aplikasi telah dipahami oleh user. Dimana aspek penting dari user requirements telah dirancang, sebagai awal dari pengembangan suatu aplikasi
Pendekatan secara iterasi di refleksikan ke RUP pada tiap-tiap fase, yang bertujuan melakukan proses perbaikan produk serta mengurangi resiko kesalahan. Dimana ke empat fase ini memiliki fokus pada proses pengembangan yang berbeda-beda. Masing-masing fase saling berhubungan satu sama lain.
Dari gambar diatas, Ada 5 aktivitas yang akan dijalani dalam pembuatan aplikasi berdasarkan metode RUP, yaitu:
  1. Requirements. Yaitu menentukan kebutuhan software.
  2. Analisys. Setelah kebutuhan ditentukan, hasilnya dianalisa untuk mendapatkan gambaran tentang apa yang akan dibuat.
  3. Design. Setelah analisa kebutuhan selesai dilakukan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu tahap design. Dimana pada tahap ini semua requirements dirancang desain software-nya.
  4. Implementation. Merupakan tahap implementasi dari desain yang telah dibuat. Pada tahap ini dilakukan penulisan kode sesuai dengan rancangan yang dibuat pada tahap design.
  5. Test. Pada tahap ini dilakukan testing dan debugging. Yaitu pengetesan dan penelusuran kesalahan dari software yang dibuat.
E. Aplikasi SM-SIAKAD
SM-SIAKAD adalah aplikasi SMS Gateway yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Akademik (SIAKAD) . Aplikasi ini dapat melakukan pengiriman dan penerimaan SMS dari Personal Computer (PC) yang terkoneksi dengan GSM modem atau handphone. Pemilihan antara menggunakan GSM modem atau handphone dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing dengan pertimbangan perbedaan harga dan kualitas sinyal. Kualitas sinyal yang dimiliki oleh GSM modem lebih baik dibandingkan handphone karena GSM modem dedesain khusus untuk mengirim dan menerima SMS. Namun dari sisi harga, penggunaan handphone dirasa lebih menarik. Beberapa GSM modem yang diproduksi oleh Siemens antara lain TC45, TC35, dan M20.
Secara garis besar, ada dua pekerjaan penting yang dilakukan pada server, yaitu :
  1. Memantau pesan yang datang ke terminal, memprosesnya (parsing) dan menuliskannya ke database,
  2. Memantau pesan yang akan di eksekusi sesuai dengan kode yang telah ditetapkan untuk kemudian di proses ke Database Server Siakad. Hasil proses dengan segera dikirimkan keterminal kembali.
Sumber : SMS GATEWAY SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF MENGAKSES SISTEM INFORMASI AKADEMIK (SIAKAD) UNIVERSITAS LAMPUNG, Rudiansyah, S.T., Universitas Lampung, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.